Comeback

Assalamu;alaikum

Penginnya selalu exist tapi susah banget untuk menghilangkan rasa jenuh, bosan, yang ada nanti nanti nanti dan nanti dulu

Macam – macam kondom

Intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood yang salah satu pilarnya adalah KB (Keluarga Berencana), yang memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses ke informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak.

 

Macam – macam kondom:

  1. Kulit
    1. Dibuat dari membran usus biri – biri (caecum).
    2. Tidak meregang atau mengkerut.
    3. Menjalarkan panas tubuh, sehingga dianggap tidak mengurangi sensitivitas selama sanggama.
    4. Lebih mahal.
    5. Jumlahnya < 1% dari semua jenis kondom.
  2. Lateks
    1. Paling banyak dipakai.
    2. Murah.
    3. Elastis.
  3. Plastik
    1. Sangat tipis (0,025 – 0,035 mm).
    2. Juga menghantarkan panas tubuh.
    3. Lebih mahal dari kondom lateks.

 

Untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan fisiologis calon akseptor, kondom dibuat dalam aneka ragam model:

  1. Transparant.
  2. Berwarna (merah, hitam, biru, hijau, kuning dan lain – lain).
  3. Berujung datar atau berujung kantong.
  4. Kering/berpelumas .
  5. Bermacam – macam ukuran.

 

Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik (theoritical effectiveness), daya guna pemakaian (use effectiveness), dan daya guna demografik (demographic effectiveness). Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai dengan tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada keadaan sehari – hari yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ketidakhati-hatian, tidak taat asas, motivasi, keadaan sosial ekonomi budaya, pendidikan, dan lain-lain. Daya guna demografik menunjukkan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran.

Theoritical effectiveness 2% per 100 pasangan pertahun.

Use effectiveness 13 – 38% per 100 pasangan pertahun.

Use effectiveness sangat erat sekali hubungannya dengan karakteristik individu, misalnya:

Umur

Motivasi : menjarangkan atau menghindari kehamilan

Tingkat pendidikan suami isteri

Lamanya perkawinan

Penghasilan keluarga

Pengalaman memakai kondom

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN AKSEPTOR KB PRIA DALAM MENENTUKAN PILIHAN KONTRASEPSI

Ratih P, Amd. Keb
16-11-2011

1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan diperoleh dari proses belajar melalui pendidikan formal maupun informal. Pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang dalam menerima informasi dan pengetahuan untuk menuju hidup sehat serta mengatasi masalah kesehatan.
Tidak disangkal bahwa pendidikan seseorang itu berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang berpendidikan rendah atau mereka yang tidak berpendidikan, maka dalam menghadapi gagasan barupun mereka akan lebih banyak mempergunakan rasio dari pada emosi. Masyarakat yang tidak berpendidikan maupun berpendidikan rendah tentu akan lebih banyak memberikan respon terhadap sesuatu gagasan baru itu dengan emosi. Karena hal yang baru dianggapnya dapat mengguncangkan masyarakat atau merubah apa yang telah mereka lakukan pada masa yang lalu. Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan keluarga berencana, tetapi juga pemilihan suatu metode. Baca lebih lanjut

AKHWAT SEJATI

Seorang gadis cilik bertanya pada Ayahnya
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibaliknya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tapi dilihat dari sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari keahlIannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.
Sang Ayah terdIam sembari menatap putrinya
“Lantas apa lagi Abi…?”
Ketahuilah putriku….
Akhwat Sejati bukan dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia berani mempertaruhkan kehormatannya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujIan yang Ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur.
Dan Ingatlah…!!!
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.
Setelah itu Sang anak kembali bertanya
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?”
Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata
“Pelajarilah mereka!!”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan
“ISTRI PARA NABI”
Meski kita bukanlah salah satu dari Istri Nabi
Tapi meneladaninya adalah sebuah bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT

Fibroadenoma

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) danjaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atauoval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, olehsebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse”.
Di bawah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang fibroadenoma mammae.
Baca lebih lanjut

Grafik DDST

PERKEMBANGAN menurut DENVER II (DDST II)

By. Rusana, S.Kep., Ns

Pengertian

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).

Perkembangan Menurut Denver II

Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.

a. Aspek Perkembangan yang dinilai

Terdiri dari 125 tugas perkembangan.

Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas

Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:

1) Personal Social (perilaku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

3) Language (bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan

4) Gross motor (gerakan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

b. Alat yang digunakan

 Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).

 Lembar formulir DDST II

 Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.

c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:

1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:

3-6 bulan

9-12 bulan

18-24 bulan

3 tahun

4 tahun

5 tahun

2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

d. Penilaian

Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).

CARA PEMERIKSAAN DDST II

 Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.

 Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.

 Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.

 Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.

 Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.

1) Abnormal

a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih

b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia .

2) Meragukan

a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih

b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

3) Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.

4) Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.

Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun:

Contoh perhitungan anak dengan prematur:

An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!

Diketahui:

Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006

Tanggal periksa : 1-4-2008

Prematur : 32 minggu

Ditanyakan:

Berapa usia kronologis An. Lula?

Jawab:

2008 – 4 – 1 An. Lula prematur 32 minggu

2006 – 8 – 5 Aterm = 37 minggu

_________ – Maka 37 – 32 = 5 minggu

1 – 7 -26

 Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau

1 tahun 8 bulan atau 20 bulan

Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:

 1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari

Atau

1 tahun 7 bulan atau 19 bulan

Interpretasi dari nilai Denver II

 Advanced

Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)

 OK

Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara persentil ke-25 dan ke-75

 Caution

Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90

 Delay

Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu

Interpretasi tes

 Normal

Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan

 Suspect

Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan

 Untestable

Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%

Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:

Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer

 

 GRAFIK DDST

 

DENVER DEVELOPMENT SKRINING TEST (DDST)

Pada 8 Januari 2008 telah dilaksanakan tes skrining menurut Denver (DDST) II oleh mahasiswi Akademi Kebidanan Yogyakarta semester III A. DDST adalah salah satu dari metode Skrining terhadap pelayanan perkembangan anak.
Tujuan DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik, dapat diandalkan dan menunjukan validitas yang tinggi. DDST untuk mengetahui tingkat perkembangan anak, mendeteksi secara dini apakah anak mengalami keterbelakangan atau tidak sesuai dengan tugas perkembangan menurut umur yang terdapat dalam formulir DDST. Tugas perkembangan anak dibagi dalam 125 tugas yang harus telah dicapai pada usia 5 tahun. Tugas perkembangan tersebut dibagi dalam 4 sektor yaitu: bahasa, perilaku social, gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus.
Pelaksanaannya di kampus Akademi Kebidanan Yogyakarta. Jumlah mahasiswa yang melaksanakan DDST ini adalah 45 orang dibagi dalam 4 kelompok, masing – masing kelompok membawa balita yang umurnya berbeda – beda yaitu umur 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun.
Hasil yang didapat adalah semua balita lulus DDST.
Mahasiswa melaksanakan praktikum tersebut adalah untuk memenuhi tugas Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita yang diampu oleh Ibu Sri Handayani, S.Kep., M.Kes. Metode pembelajaran ini efektif untuk menerapkan teori yang telah diberikan.
DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara 85 – 100 % bayi dan anak – anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada selanjutnya 85 % dari kelompok DDST abnormal akan mengalami kegagalan di sekolah 5 – 6 tahun kemudian.
Adapun aspek perkembangan yang dinilai 125 tugas perkembangan yang dibagi dalam 4 kelompok sector perkembangan antara lain:
1. Personal Social (Perilaku Sosial).
2. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus).
3. Language (Bahasa).
4. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar).
Tugas perkembangan diperiksa setiap kali skrining adalah 25 – 30 tugas, waktunya hanya sekitar 15 – 20 menit.

 

  • Dapatkah anak anda membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia dapat menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
  • Jika anak anda memungut benda kecil seperti kacang, apakah ia mengambilnya dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti yang terlihat pada gambar?

  • Dapatkah bayi anda duduk sendiri tanpa bantuan?
  • Sebutkan dua atau tiga kata yang dapat ditiru oleh bayi anda (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Menurut pendapat anda, apakah ia mencoba meniru kata-kata tadi?
  • Tanpa anda menggerakkan tangan bayi anda, dapatkah ia mempertemukan dua balok kecil? Kerincian bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai.
  • Dapatkah anak anda jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
  • Tanpa bantuan dapatkah anak anda bertepuk tangan atau melambai-lambai? (Jawablah TIDAK jika ia membutuhkan bantuan)
  • Dapatkah anak anda mengatakan “pa-pa” jika ia memanggil atau melihat ayahnya?
  • Dapatkah anak anda mengatakan “ma-ma” jika ia memanggil atau melihat ibunya?  (Jawablah YA jika anak anda mengatakan salah satu diantaranya)
  • Dapatkah anak anda berdiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
  • Dapatkah anak anda berdiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?

  • Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu (atau dipojok) dan kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang, apakah bayi anda mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?
  • Berikan bayi anda pena atau pinsil dan letakkan di telapak tangannya. Cobalah untuk mengambil pena / pinsil tersebut secara perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pena atau pinsil itu kembali?
  • Apakah bayi anda dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi atau meja?
  • Dapatkah bayi anda mengatakan “ma-ma” atau “pa-pa”? Jawablah YA jika bayi anda mengeluarkan salah satu suara tadi.
  • Dapatkah bayi anda mengangkat dirinya sendiri sampai berdiri tanpa bantuan anda?
  • Dapatkah bayi anda membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia dapat menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
  • Jika bayi anda memungut benda kecil seperti kacang, apakah ia mengambilnya dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti yang terlihat pada gambar?

  • Dapatkah bayi anda duduk sendiri tanpa bantuan?
  • Sebutkan dua atau tiga kata yang dapat ditiru oleh bayi anda (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Menurut pendapat anda, apakah ia mencoba meniru kata-kata tadi?
  • Tanpa anda menggerakkan tangan bayi anda, dapatkah ia mempertemukan dua balok kecil? Kerincian bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai

BUKU KEBIDANAN

DAFTAR
BUKU BUKU KEBIDANAN
R R PUSTAKA
     
NO JUDUL  HARGA 
1 ILMU KEBIDANAN       50,000.00
2 ILMU KANDUNGAN       50,000.00
3 ILMU BEDAH KEBIDANAN       40,000.00
4 MATERNAL NEONATAL       40,000.00
5 KEPERAWATAN
MATERNITAS
    240,000.00
6 ASUHAN PERSALINAN
NORMAL
      30,000.00
7 KAMUS SAKU KEBIDANAN       20,000.00
8 KAMUS SAKU KEDOKTERAN
DORLAN
      55,000.00
9 ILMU KESEHATAN ANAK (
3 BUKU )
      85,000.00
10 ILMU KESEHATAN ANAK
KEBIDANAN
      45,000.00
11 KESEHATAN REPRODUKSI
WANITA
      20,000.00
12 SINOPSIS OBSTETRI 1       25,000.00
13 SINOPSIS OBSTETRI 2       25,000.00
14 BUKU SAKU BIDAN       30,000.00
15 KETRAMPILAN DASAR
PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN
      35,000.00
16 OBAT OBAT PENTING
BESAR
      65,000.00
17 OBAT OBAT PENTING
KECIL
      20,000.00
18 PIJAT BAYI + CD       40,000.00
19 KAPITA SELEKTA 1       35,000.00
20 KAPITA SELEKTA 2       35,000.00
21 PANDUAN PRAKTIS
PELAYANAN KONTRASEPSI
      37,500.00
22 DIAGNOSA NANDA       35,000.00
23 50 TAHUN IBI       30,000.00
24 PETUNJUK KONSULTASI
MIMS
      35,000.00
25 TOEFL + CD       60,000.00
26 KAMUS KEPERAWATAN       35,000.00
27 PATOFIFIOLOGI       95,000.00
28 PENGKAJIAN FISIK
KEPERAWATAN
      25,000.00
29 PHANTOM       25,000.00
30 ASUHAN KEBIDANAN
PERSALINAN DAN KELAHIRAN
      25,000.00
31 TUMBUH KEMBANG ANAK       25,000.00
32 ASUHAN KEBIDANAN
NIFAS
      35,000.00
33 ILMU KEBIDANAN,
PENYAKIT KANDUNGAN
      35,000.00
34 ANATOMI FISIOLOGI
BIDAN
      25,000.00
35 OBSTETRI FISIOLOGI       25,000.00
36 OBSTETRI PATOLOGI       25,000.00
37 FARMAKOLOGI KEBIDANAN       40,000.00
38 DOKUMENTASI KEBIDANAN       35,000.00
39 GINEKOLOGI       25,000.00
40    
     
SUDAH TERMSUK
ONGKOS KIRIM ( KECUALI UNTUK LUAR P. JAWA HARGA BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM ) VIA EMAIL CARANYA : KIRIM DAFTAR BUKU, HARGA YANG DIPESAN, NAMA, ALAMAT, LENGKAP, NO HP, TRANSFER UANG SESUAI BUKU KE NO REKENING XXXXXXXXX( AKAN DIKONFIRMASIKAN LEWAT EMAIL ANDA ),
HARGA SEWAKTU WAKTU BERUBAH kirim email ke : maile13@telkom.net

LEBARAN 1429 H

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

 BAGI REKAN REKAN, PENGUNJUNG KAMI UCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN TERUS KASIH SARAN DAN MASUKAN SALING BEKERJA SAMA

WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

USG DAN CTG DALAM OBSTETRI

USG DALAM OBSTETRI
merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ekho dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan. 
 

 

Keuntungan USG : Non invansif, aman, praktis, dan hasil cukup akurat.Fisika Dasar Gelombang Ultrasonik
Pemahaman mengenai sifat fisik gelombang ultrasonik sangat diperlukan didalam pemeriksaan USG, antara lain :
1.         Untuk mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian dan cara pemeriksaan alat USG.
2.         Untuk membuat interpretasi gambaran USG dan mengenal berbagai gambaran artefak yang ditimbulkan.
3.         Untuk memahami efek biologik dan segi keamanan dalam penggunaan alat diagnostik USG yang dewasa ini             masih perlu dipantau
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang suara frekuensi gelombang suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Alat diagnostik USG menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi 1-10 MHz. Kecepatan gelombang suara didalam suatu medium akan berbeda dari medium lainnya. Sifat akustik medium menentukan perbedaan ini.

Pengurangan intensitas merupakan atenuasi, yang dapat disebabkan oleh mekanisme, refleksi, refraksi, absorpsi dan scattening.

Pengaruh atenuasi dalam pemeriksaan USG :
1.         Atenuasi akan membatasi kemampuan alat USG dalam memeriksa truktur jaringan tubuh hanya sampai batas     ke dalaman tertentu.
2.         Adanya atenuasi yang berbeda pada jaringan tubuh akan memberikan gambaran USG yang berbeda pula.
3.         Alat USG sulit digunakan untuk memeriksa struktur jaringan tulang organ yang berisi gas.

EFEK BIOLOGIK GELOMBANG ULTRASONIK
Perubahan – perubahan siklik yang terjadi pada perambatan gel ultrasonik : getaran partikel, perubahan tekanan, peruabahan densitas, dan perubahan suhu.

 
 

 

 

Semua perubahan diatas bersifat sementara dan penagruhnya sangat kecil, banyaknya panas yang timbul didalam jaringan tubuh ditentukan oleh : intensitas, lamanya pemaparan, dan koefisien absorpsi jaringan. Pemakaian gel ultrasonik dan intensitas tinggi dapat menimbulkan fenomena kavitasi pada medium yang berupa cairan.Faktor yang menambah keamanan penggunaan USG yang banyak dipakai saat ini mempunyai intensits <10 MW/Cm2. Faktor lain yang menambah keamanan penggunaan USG, baik terhadap ibu maupun janin :
1. Gel ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa, sehingga efek kumulatif di dalam jar sangat kecil
2. Dinding abdomen ibu (pada transabdominal) akan mengabsorpsi sebagian intensitas gel ultrasonik
3. Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan janin akan menetralisir efek panas dari gel ultrasonik.
4 . Pemakaian USG jenis real tim dan adanya gerakan janin akan menghindari terfokusnya intensitas gelombang ultrasonik pada
     suatu organ yang lama

 
 

 

PEMERIKSAAN USG DALAM OBSTETRI
Teknik Pemeriksaan :
1. Posisi pasien
2. Persiapan
3. Penggunaan bahan perangkai (Coupling Agent)

 

INDIKASI PEMERIKSA USG OBSTETRI
Belum ada keseragaman :
1. Usia kehamilan tidak jelas
2. Tersangka kehamilan multipel
3. Perdarahan dalam kehamilan
4. Tersangka kematian mudiqah (janin)
5. Tersangka kehamilan ektopik
6. Tersangka kehamilan mola
7. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea
8. Presentasi janin tidak jelas
9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat
10.Tersangka janin besar
11.Tersangka oligohidramnion/polihidramnion

12. Penentuan profil tersangka biofisik janin

13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta

14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan

15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual, dsb

16. Tersangka hamil dengan IUD

17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal

18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal

19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb

 

KONTRAINDIKASI

Tidak terdapat kontraindikasi pemeriksaan USG

Periode mudiqah (embrio) berlangsung usia 5 – 10 mg

 

PEMERIKSAAN USG PADA TRIMESTER I

Kehamilan Intra Uterine

 

KEHAMILAN MULTIPEL

Dapat dijumpai lebih dari 1 kantong gestasi. Dapat diketahui dengan jelas mulai kehamilan 6 minggu

 

PENENTUAN USIA KEHAMILAN

1.         Diameter G.S (KG)

2.         Jarak kepala bokong (crown-rump length. CRL)

3.         Diameter Giparietal dan Femur

KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN TRIMESTER I

1.         Perdarahan nidasi à tanda hartman

2.         Abortus à USG untuk menilai keadaan mudiqah/janin serta luasnya daerah perdarahan intra uterin

3.         Kehamilan Anembrionik (blighted ovum)

4.         Molahidalidosa

5.         Kehamilan Ektropik

 

Pemeriksaan USG pada kehamilan Trimester II dan III

 

LETAK DAN PRESENTASI JANIN

Pemeriksaan leopoid yang sukar karena pasien gemuk, kehamilan protein, hidramin, dsb à USG

 

PENGUKURAN BIOMETRIK

1.         Diameter gipanietal (DBP) à baik pada trimester II

2.         Lingkar kepala

3.         Femur

4.         Lingkaran perut à paling tidak akurat

5.         Lain-lain

            – Jarak biorbita

            – Panjang humerus

            – Panjang fibia-fibula

            – Panjang radius-ulna

            – Lebra serebelum

            – Ukuran jantung

            – Ukuran ginjal

            – Ukuran limpa, dsb

Parameter yang paling sering digunakan adalah :

Ukuran DBP dan Femur

         Semakin tua usia kehamilan, variasi biologik makin lebar

         Semakin tua usia kehamilan,makin berkurang ketepatan

         Semakin tua usia kehamilan, penentuan usia kehamilan

         Semakin tua usia kehamilan, melalui pemeriksaan biometri

 

KELAINAN STRUKTUR ANATOMI JANIN

Kelainan kongenital akan semakin besar, bila ditemukan :

1.         Oligohidramnion, terutama sebelum kehamilan 20 minggu

2.         Hidramnion (polihidramnion)

3.         Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)

4.         Kelainan bentuk tubuh (Contoh : kepala tidak oval)/struktur intrafetal (asites, tumor)

5.         Terdapat perbedaan mencolok dalam ukuran biometri satu dnegan lainnya pada usia kehamilan

6.         Plasenta yang membesar pada usia kehamilan

7.         Tidak terlihat salah satu a. umulikalis

8.         Aktivitas biofisik janin abnormal (berkarang/bo +)

 

CARA PEMERIKSAAN USG DAN TEMUAN-TEMUANNYA

1.         Kepala

        * Hidrosefalus

ANASENFALUS

Ditandai : tidak terbentuknya tulang-tulang frontal, parietal dan oksipetal.

 

MIKROSEFALUS

Disertai gangguan pertumbuhan otak. Biasanya mengalami kemunduran intelektual dan gangguan pertumbuhan.

 

ENSEFALOKEL

            Disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-kadang juga dibagian nasal, frontal atau parietal pada defek yang besar sering disertai hermiasi jaringan otak (eksensefalus)

           

            Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar, apalagi bila sudah herniasi. Akan tetapi lesi pada tulang kepala menjadi sulit dikenali bila terdapat digohidramin

 

SPINA

Pada penampang longitudinal, spina terlihat sebagai 2 garis paralel yang ekhogenik menyerupai gambaran rel kereta api.

 

Spina Bifida

            Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebrata. Dapat terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%). Pada 70% kasus dijumpai adanya hidrosefalus.

 

Toraks à dengan melihat struktur jangtung di dalamnya.

Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi diafragma.

 

USG :  yang dipakai penampang longitudinal melalui keempat rongga jantung (four-chamber view)

ABDOMEN

Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down

Obstruksi sel cerna bagian proximal ileum à hidramnio

Hidrops fetalis diserta asites serta pembesarn hepar dan limfa

Kelainan abdomen dapat dideteksi dengan USG :

         Obstruksi traktus gastronitestinal

         Gastrokisis, omfalokel

         Hernia umbilikalis

         Hernia diafragma

 

TRAKTUS UROGENITALIS

Banyaknya cairan amnion, terutama kehamilan trimester III, sangat ditentukan oleh banyaknya urin yang diproduksi janin.

         Sindrom potter (agenesis renal bilateral, oligohiodramnion, kelainan bentuk wajah, hipoplasia paru)

         Ginjal polikistik bilateral (resesif autosomal) à terlihat massa tumor ekhogenik intra abdomen

         Ginjal multikistik à unilateral à 20% (paling sering) Ø 1-2 cm à 6 cm

         Obstruksi sel kencing distal (uretral) à kandung kencing melebar + hidronefrosis dan dilatasi ureter

 

ESKTREMITAS

            Untuk mendeteksi adanya diplasia seperti dwafisme, fekomelia, okhondroplasi dan beberapa keadaan hipomineralisasi (akhondrogenesis, osteogenesis, imperfekta, dsb)

Kelainan jari : polidaktili, adakhili, sindaktili dan ektrodakili.

ALAT KELAMIN

Mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 mg

Penyulit pada : – Oligohidramin

                           – Kehamilan multipel

                           – Janin sungsang

Petunjuk yang dapat ditujukan untuk memberitahukan jenis kelamin pada pasien :

1.         Pemeriksa telah cukup mahir dan berpengalaman dalam mengidentifikasi jenis kelamin

2.         Jangan menerka jenis kelamin apabila pemeriksa tidak yakin

3.         Jangan memberitahukan jenis kelamin janin, apabila pasien tidak memintanya secara spontan

4.         Meskipun pasien memintanya, lebih bijaksana untuk tidak memberitahukan hasil, sekiranya jawaban itu akan mengecewakan pasien.

 

Jenis kelamin laki-laki à penis dan skrotum

Trimester III à testis dalam skrotum (terutama bila terdapat hidrokel yang normal bnyak dijumpai)

Jenis kelamin perempuan à labia mayora dan minora

à    Lebih sulit di identifikasi < 24 minggu

Jangan identifikasi atas dasar tidak terlihatnya penis dan skrotum.

1. Hamil anggur
z
Unik, karena janin di dalam rahim berbentuk gelembung-gelembung putih mirip anggur. Gelembung-gelembung (diamater 1 mm hingga 2 cm) ini sebenarnya degenerasi hidropik dari villi chorialis.
z
Perkembangan sel telur yang seharusnya menjadi janin justru terhenti, yang terus berkembang adalah sel-sel trofoblas yang nantinya akan menjadi plasenta dan membentuk gelembung-gelembung berisi cairan. Diameter ukuran antara 1 milimeter sampai 1 – 2 sentimeter.
z
Ditandai dengan kehamilan yang lebih besar dari umur kehamilan pada umumnya, mual muntahnya pun lebih hebat.
z
Hamil anggur bisa juga diketahui dengan cara mengukur kandungan hormon HCG (Hormon Chorionic Gonadotrophin) di dalam air seni atau darah.
z
Tidak selalu mengakibatkan keguguran spontan.
z
Hamil anggur bisa mengakibatkan krisis hormon tiroid dalam darah, yang juga dapat mengakibatkan kematian ibu. Pendarahan dari vagina merupakan gejala utama hamil anggur.
2. Kehamilan kosong (blighted ovum)
z
Kehamilan tanpa janin atau telur kosong ini termasuk jenis keguguran yang spontan, karena tidak ada pertumbuhan janin di dalam rahim atau kosong, hanya berisi cairan, maka akan keluar dengan sendirinya, dan berakhir dengan keguguran.
z
Biasanya baru diketahui saat kehamilan memasuki usia pertengahan triwulan pertama, karena memang pada awalnya kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tanda-tanda kelainan.
z
Lakukan USG pada kunjungan pertama sehingga sejak dini dapat diketahui kehamilannya ada di dalam atau di luar.
z
Sekitar 60 persen kehamilan kosong disebabkan kelainan kromosom dan gen. Sisanya disebabkan berbagai faktor, seperti infeksi, Diabetes Melitus yang tidak terkontrol, kelainan imunologi, dan kelainan yang berasal dari sel telur dan sperma.
z
Pada dasarnya, kehamilan kosong tidak berdampak pada keselamatan si ibu, namun tetap harus diwaspadai akibat dari komplikasi tindakan yang dilakukan.
3. Hamil di luar kandungan
z
Kehamilan yang terjadi di luar tempat yang semestinya. Adanya di saluran tuba, atau saluran indung telur, yaitu saluran yang tidak siap untuk menerima kehamilan.
z
Pada saat kehamilan sudah memasuki usia besar akan pecah dan timbul pendarahan. Ini dapat mengakibatkan kematian si ibu, karena ketika pecah, terjadi pendarahan di dalam perut.
z
Tanda-tanda yang terjadi pada kehamilan di luar kandungan yang lebih dominan adalah nyeri perut, kemudian terjadi pendarahan pada vagina, disertai dengan keadaan umum ibu yang makin menurun dan pucat.
z
Pendarahan terkumpul pada rongga perut. Karena pada ibu hamil, tidak boleh mengalami pendarahan pervagina sebelum waktu persalinan, maka jika sudah ada tanda-tanda pendarahan, segera cari pertolongan.
4. Mudigah
z
Tetap menunjukkan tanda-tanda kehamilan pada umumnya, seperti nyeri perut dan perdarahan.
z
Kematian mudigah dapat terjadi karena kelainan kromosom, dimana mudigah atau janin sudah mati, tidak berbentuk hormon-hormon lagi.
z
Plasenta dianggap benda asing, dan akan dikeluarkan oleh tubuh, sehingga berakibat keguguran, dengan gejala utama terjadi pendarahan.

 

TUMBUH KEMBANG ANAK

Apa itu tumbuh kembang anak ????
Tumbuh Kembang anak adalah proses yang berkesinambungan atau berlangsung terus menerus sejak anak masih dalam kandungan hingga dewasa yang sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

Apa manfaat kita mengetahui tumbuh kembang anak ?
Dengan kita mengetahui tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya kita dapat memantau dan mendeteksi jika terdapat kelainan atau keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat ditangani secara dini melalui stimulasi tumbuh kembang.

Stimulasi tumbuh kembang adalah kegiatan untuk merangsang kemampuan dan tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh ibu dan keluarga untuk membantu anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

Hal-hal yang diperhatikan dalam pemberian STIMULASI tumbuh kembang anak yaitu :
Mengajar/melatih anak dalam berbagai kegiatan seperti : bermain, berlari, menari, menulis, menggambar, makan/minum sendiri, membantu orang tua, menghitung dan membaca
Pemberian stimulasi dilaksanakan secara bertahap, berkelanjutan dan terus menerus
Menggunakan benda atau barang/alat yang ada disekitar anak dan tidak berbahaya bagi anak
Jangan memaksa apabila anak tidak mau melakukan kegiatan stimulasi demikian pula bila anak sudah bosan
Beri pujian setiap anak berhasil melakukan kegiatan stimulasi yang sesuai dengan tingkat umurnya
Stimulasi dilakukan dengan penuh kasih sayang dan dalam suasana yang menyenangkan

Pemantauan Perkembangan Anak Usia 3–4 Tahun
Pada usia 4 tahun anak sudah bisa :
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
Berjalan pada jari kaki (berjinjit)
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
Menggambar garis silang
Membuat gambar lingkaran
Menggambar orang hanya kepala dan badan
Mengenal sedikitnya satu warna
Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
Mematuhi peraturan permainan sederhana

Jika ada yang belum dapat dikerjakan anak, maka yang ibu perlu lakukan adalah memberi stimulasi lebih sering

Stimulasi dini yang bisa dilakukan dirumah :
Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan, misalnya : melompat dengan satu kaki
Latih anak cara memotong/ menggunting gambar-gambar. Mulai dengan gambar besar
Latih anak mengancingkan kancing baju
Latih anak dalam sopan santun, misalnya berterima kasih, mencium tangan dan sebagainya

Pemantauan Perkembangan Anak Usia 4–5 Tahun
Pada usia 5 tahun anak sudah bisa :
Melompat dengan satu kaki dan menari
Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
Menggambar segi empat dan segi tiga
Bicara dengan baik/pandai bicara
Dapat menghitung jari-jarinya
Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
Mengenal minimal 4 warna
Membedakan besar dan kecil
Mendengar dan mengulang hal-hal penting dalam cerita
Mencuci tangan sendiri

Stimulasi dini yang dapat dilakukan dirumah untuk anak usia 4-5 tahun :
☺ Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan, misalnya : melompat tali, main engklek, dsb
☺ Melatih anak melengkapi gambar misalnya : menggambar baju pada gambar orang atau menggambar pohon, bunga pada gambar rumah, dsb
☺ Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau menunda jawabannya
☺ Ajak anak dalam aktivitas keluarga seperti berbelanja ke pasar, memasak, membetulkan mainan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk anak usia 3-5 tahun yakni :
Ø Ukur LIKA sekurang-kurangnya 1 kali setiap tahun
Ø Timbang berat badan setiap bulan
Ø Minta kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus
Ø Teruskan mengawasi dan membimbing anak dalam memelihara kesehatan gigi
Ø Hindari : kebiasaan buruk (mengisap jempol), makan permen, coklat
Ø Teruskan pemberian makanan keluarga, makanan selingan bergizi dan buah-buhan segar

Alat permainan yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak usia 3-5 tahun yaitu :
§ Berbagai benda dari sekitar rumah seperti piring, gelas, sendok plastik,
§ Buku bergambar, majalah anak-anak
§ Alat gambar dan tulis menulis
§ Kertas, gunting, air
§ Alat permainan yang bisa dipakai bersama seperti congklak, kotak pasir, bola, tali, dsb

Mari kita tingkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa kita dengan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita