Assalamu;alaikum
Penginnya selalu exist tapi susah banget untuk menghilangkan rasa jenuh, bosan, yang ada nanti nanti nanti dan nanti dulu
Filed under: Uncategorized | Leave a comment »
Assalamu;alaikum
Penginnya selalu exist tapi susah banget untuk menghilangkan rasa jenuh, bosan, yang ada nanti nanti nanti dan nanti dulu
Filed under: Uncategorized | Leave a comment »
Intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood yang salah satu pilarnya adalah KB (Keluarga Berencana), yang memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses ke informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak.
Macam – macam kondom:
Untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan fisiologis calon akseptor, kondom dibuat dalam aneka ragam model:
Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik (theoritical effectiveness), daya guna pemakaian (use effectiveness), dan daya guna demografik (demographic effectiveness). Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai dengan tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada keadaan sehari – hari yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ketidakhati-hatian, tidak taat asas, motivasi, keadaan sosial ekonomi budaya, pendidikan, dan lain-lain. Daya guna demografik menunjukkan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran.
Theoritical effectiveness 2% per 100 pasangan pertahun.
Use effectiveness 13 – 38% per 100 pasangan pertahun.
Use effectiveness sangat erat sekali hubungannya dengan karakteristik individu, misalnya:
Umur
Motivasi : menjarangkan atau menghindari kehamilan
Tingkat pendidikan suami isteri
Lamanya perkawinan
Penghasilan keluarga
Pengalaman memakai kondom
Filed under: Uncategorized | Leave a comment »
Ratih P, Amd. Keb
16-11-2011
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan diperoleh dari proses belajar melalui pendidikan formal maupun informal. Pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang dalam menerima informasi dan pengetahuan untuk menuju hidup sehat serta mengatasi masalah kesehatan.
Tidak disangkal bahwa pendidikan seseorang itu berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang berpendidikan rendah atau mereka yang tidak berpendidikan, maka dalam menghadapi gagasan barupun mereka akan lebih banyak mempergunakan rasio dari pada emosi. Masyarakat yang tidak berpendidikan maupun berpendidikan rendah tentu akan lebih banyak memberikan respon terhadap sesuatu gagasan baru itu dengan emosi. Karena hal yang baru dianggapnya dapat mengguncangkan masyarakat atau merubah apa yang telah mereka lakukan pada masa yang lalu. Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan keluarga berencana, tetapi juga pemilihan suatu metode. Baca lebih lanjut
Filed under: 1 | Tagged: Semester IV | Leave a comment »
Seorang gadis cilik bertanya pada Ayahnya
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibaliknya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tapi dilihat dari sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari keahlIannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.
Sang Ayah terdIam sembari menatap putrinya
“Lantas apa lagi Abi…?”
Ketahuilah putriku….
Akhwat Sejati bukan dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia berani mempertaruhkan kehormatannya.
Akhwat Sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujIan yang Ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur.
Dan Ingatlah…!!!
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.
Setelah itu Sang anak kembali bertanya
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?”
Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata
“Pelajarilah mereka!!”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan
“ISTRI PARA NABI”
Meski kita bukanlah salah satu dari Istri Nabi
Tapi meneladaninya adalah sebuah bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT
Filed under: Agama | Leave a comment »
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) danjaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atauoval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, olehsebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse”.
Di bawah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang fibroadenoma mammae.
Baca lebih lanjut
Filed under: kebidanan | Leave a comment »
By. Rusana, S.Kep., Ns
Pengertian
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).
Perkembangan Menurut Denver II
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
a. Aspek Perkembangan yang dinilai
Terdiri dari 125 tugas perkembangan.
Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
1) Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan
4) Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
b. Alat yang digunakan
Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).
Lembar formulir DDST II
Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.
c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
d. Penilaian
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
CARA PEMERIKSAAN DDST II
Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.
Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.
1) Abnormal
a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia .
2) Meragukan
a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
3) Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
4) Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun:
Contoh perhitungan anak dengan prematur:
An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!
Diketahui:
Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006
Tanggal periksa : 1-4-2008
Prematur : 32 minggu
Ditanyakan:
Berapa usia kronologis An. Lula?
Jawab:
2008 – 4 – 1 An. Lula prematur 32 minggu
2006 – 8 – 5 Aterm = 37 minggu
_________ – Maka 37 – 32 = 5 minggu
1 – 7 -26
Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan
Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:
1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari
Atau
1 tahun 7 bulan atau 19 bulan
Interpretasi dari nilai Denver II
Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)
OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara persentil ke-25 dan ke-75
Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
Interpretasi tes
Normal
Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
Untestable
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%
Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:
Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer
GRAFIK DDST
Pada 8 Januari 2008 telah dilaksanakan tes skrining menurut Denver (DDST) II oleh mahasiswi Akademi Kebidanan Yogyakarta semester III A. DDST adalah salah satu dari metode Skrining terhadap pelayanan perkembangan anak.
Tujuan DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik, dapat diandalkan dan menunjukan validitas yang tinggi. DDST untuk mengetahui tingkat perkembangan anak, mendeteksi secara dini apakah anak mengalami keterbelakangan atau tidak sesuai dengan tugas perkembangan menurut umur yang terdapat dalam formulir DDST. Tugas perkembangan anak dibagi dalam 125 tugas yang harus telah dicapai pada usia 5 tahun. Tugas perkembangan tersebut dibagi dalam 4 sektor yaitu: bahasa, perilaku social, gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus.
Pelaksanaannya di kampus Akademi Kebidanan Yogyakarta. Jumlah mahasiswa yang melaksanakan DDST ini adalah 45 orang dibagi dalam 4 kelompok, masing – masing kelompok membawa balita yang umurnya berbeda – beda yaitu umur 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun.
Hasil yang didapat adalah semua balita lulus DDST.
Mahasiswa melaksanakan praktikum tersebut adalah untuk memenuhi tugas Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita yang diampu oleh Ibu Sri Handayani, S.Kep., M.Kes. Metode pembelajaran ini efektif untuk menerapkan teori yang telah diberikan.
DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara 85 – 100 % bayi dan anak – anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada selanjutnya 85 % dari kelompok DDST abnormal akan mengalami kegagalan di sekolah 5 – 6 tahun kemudian.
Adapun aspek perkembangan yang dinilai 125 tugas perkembangan yang dibagi dalam 4 kelompok sector perkembangan antara lain:
1. Personal Social (Perilaku Sosial).
2. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus).
3. Language (Bahasa).
4. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar).
Tugas perkembangan diperiksa setiap kali skrining adalah 25 – 30 tugas, waktunya hanya sekitar 15 – 20 menit.
Filed under: kebidanan | 1 Comment »
DAFTAR BUKU BUKU KEBIDANAN |
||
R R PUSTAKA | ||
NO | JUDUL | HARGA |
1 | ILMU KEBIDANAN | 50,000.00 |
2 | ILMU KANDUNGAN | 50,000.00 |
3 | ILMU BEDAH KEBIDANAN | 40,000.00 |
4 | MATERNAL NEONATAL | 40,000.00 |
5 | KEPERAWATAN MATERNITAS |
240,000.00 |
6 | ASUHAN PERSALINAN NORMAL |
30,000.00 |
7 | KAMUS SAKU KEBIDANAN | 20,000.00 |
8 | KAMUS SAKU KEDOKTERAN DORLAN |
55,000.00 |
9 | ILMU KESEHATAN ANAK ( 3 BUKU ) |
85,000.00 |
10 | ILMU KESEHATAN ANAK KEBIDANAN |
45,000.00 |
11 | KESEHATAN REPRODUKSI WANITA |
20,000.00 |
12 | SINOPSIS OBSTETRI 1 | 25,000.00 |
13 | SINOPSIS OBSTETRI 2 | 25,000.00 |
14 | BUKU SAKU BIDAN | 30,000.00 |
15 | KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN |
35,000.00 |
16 | OBAT OBAT PENTING BESAR |
65,000.00 |
17 | OBAT OBAT PENTING KECIL |
20,000.00 |
18 | PIJAT BAYI + CD | 40,000.00 |
19 | KAPITA SELEKTA 1 | 35,000.00 |
20 | KAPITA SELEKTA 2 | 35,000.00 |
21 | PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KONTRASEPSI |
37,500.00 |
22 | DIAGNOSA NANDA | 35,000.00 |
23 | 50 TAHUN IBI | 30,000.00 |
24 | PETUNJUK KONSULTASI MIMS |
35,000.00 |
25 | TOEFL + CD | 60,000.00 |
26 | KAMUS KEPERAWATAN | 35,000.00 |
27 | PATOFIFIOLOGI | 95,000.00 |
28 | PENGKAJIAN FISIK KEPERAWATAN |
25,000.00 |
29 | PHANTOM | 25,000.00 |
30 | ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN |
25,000.00 |
31 | TUMBUH KEMBANG ANAK | 25,000.00 |
32 | ASUHAN KEBIDANAN NIFAS |
35,000.00 |
33 | ILMU KEBIDANAN, PENYAKIT KANDUNGAN |
35,000.00 |
34 | ANATOMI FISIOLOGI BIDAN |
25,000.00 |
35 | OBSTETRI FISIOLOGI | 25,000.00 |
36 | OBSTETRI PATOLOGI | 25,000.00 |
37 | FARMAKOLOGI KEBIDANAN | 40,000.00 |
38 | DOKUMENTASI KEBIDANAN | 35,000.00 |
39 | GINEKOLOGI | 25,000.00 |
40 | ||
SUDAH TERMSUK ONGKOS KIRIM ( KECUALI UNTUK LUAR P. JAWA HARGA BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM ) VIA EMAIL CARANYA : KIRIM DAFTAR BUKU, HARGA YANG DIPESAN, NAMA, ALAMAT, LENGKAP, NO HP, TRANSFER UANG SESUAI BUKU KE NO REKENING XXXXXXXXX( AKAN DIKONFIRMASIKAN LEWAT EMAIL ANDA ), |
||
HARGA SEWAKTU WAKTU BERUBAH kirim email ke : maile13@telkom.net |
Filed under: BUKU ACUAN | Tagged: BUKU | Leave a comment »
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
BAGI REKAN REKAN, PENGUNJUNG KAMI UCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN TERUS KASIH SARAN DAN MASUKAN SALING BEKERJA SAMA
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
Filed under: 1 | Leave a comment »
Pengurangan intensitas merupakan atenuasi, yang dapat disebabkan oleh mekanisme, refleksi, refraksi, absorpsi dan scattening.
Pengaruh atenuasi dalam pemeriksaan USG :
1. Atenuasi akan membatasi kemampuan alat USG dalam memeriksa truktur jaringan tubuh hanya sampai batas ke dalaman tertentu.
2. Adanya atenuasi yang berbeda pada jaringan tubuh akan memberikan gambaran USG yang berbeda pula.
3. Alat USG sulit digunakan untuk memeriksa struktur jaringan tulang organ yang berisi gas.
INDIKASI PEMERIKSA USG OBSTETRI
Belum ada keseragaman :
1. Usia kehamilan tidak jelas
2. Tersangka kehamilan multipel
3. Perdarahan dalam kehamilan
4. Tersangka kematian mudiqah (janin)
5. Tersangka kehamilan ektopik
6. Tersangka kehamilan mola
7. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea
8. Presentasi janin tidak jelas
9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat
10.Tersangka janin besar
11.Tersangka oligohidramnion/polihidramnion
12. Penentuan profil tersangka biofisik janin
13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta
14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan
15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual, dsb
16. Tersangka hamil dengan IUD
17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb
KONTRAINDIKASI
Tidak terdapat kontraindikasi pemeriksaan USG
Periode mudiqah (embrio) berlangsung usia 5 – 10 mg
PEMERIKSAAN USG PADA TRIMESTER I
Kehamilan Intra Uterine
KEHAMILAN MULTIPEL
Dapat dijumpai lebih dari 1 kantong gestasi. Dapat diketahui dengan jelas mulai kehamilan 6 minggu
PENENTUAN USIA KEHAMILAN
1. Diameter G.S (KG)
2. Jarak kepala bokong (crown-rump length. CRL)
3. Diameter Giparietal dan Femur
KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN TRIMESTER I
1. Perdarahan nidasi à tanda hartman
2. Abortus à USG untuk menilai keadaan mudiqah/janin serta luasnya daerah perdarahan intra uterin
3. Kehamilan Anembrionik (blighted ovum)
4. Molahidalidosa
5. Kehamilan Ektropik
Pemeriksaan USG pada kehamilan Trimester II dan III
LETAK DAN PRESENTASI JANIN
Pemeriksaan leopoid yang sukar karena pasien gemuk, kehamilan protein, hidramin, dsb à USG
PENGUKURAN BIOMETRIK
1. Diameter gipanietal (DBP) à baik pada trimester II
2. Lingkar kepala
3. Femur
4. Lingkaran perut à paling tidak akurat
5. Lain-lain
– Jarak biorbita
– Panjang humerus
– Panjang fibia-fibula
– Panjang radius-ulna
– Lebra serebelum
– Ukuran jantung
– Ukuran ginjal
– Ukuran limpa, dsb
Parameter yang paling sering digunakan adalah :
Ukuran DBP dan Femur
– Semakin tua usia kehamilan, variasi biologik makin lebar
– Semakin tua usia kehamilan,makin berkurang ketepatan
– Semakin tua usia kehamilan, penentuan usia kehamilan
– Semakin tua usia kehamilan, melalui pemeriksaan biometri
KELAINAN STRUKTUR ANATOMI JANIN
Kelainan kongenital akan semakin besar, bila ditemukan :
1. Oligohidramnion, terutama sebelum kehamilan 20 minggu
2. Hidramnion (polihidramnion)
3. Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)
4. Kelainan bentuk tubuh (Contoh : kepala tidak oval)/struktur intrafetal (asites, tumor)
5. Terdapat perbedaan mencolok dalam ukuran biometri satu dnegan lainnya pada usia kehamilan
6. Plasenta yang membesar pada usia kehamilan
7. Tidak terlihat salah satu a. umulikalis
8. Aktivitas biofisik janin abnormal (berkarang/bo +)
CARA PEMERIKSAAN USG DAN TEMUAN-TEMUANNYA
1. Kepala
* Hidrosefalus
ANASENFALUS
Ditandai : tidak terbentuknya tulang-tulang frontal, parietal dan oksipetal.
MIKROSEFALUS
Disertai gangguan pertumbuhan otak. Biasanya mengalami kemunduran intelektual dan gangguan pertumbuhan.
ENSEFALOKEL
Disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-kadang juga dibagian nasal, frontal atau parietal pada defek yang besar sering disertai hermiasi jaringan otak (eksensefalus)
Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar, apalagi bila sudah herniasi. Akan tetapi lesi pada tulang kepala menjadi sulit dikenali bila terdapat digohidramin
SPINA
Pada penampang longitudinal, spina terlihat sebagai 2 garis paralel yang ekhogenik menyerupai gambaran rel kereta api.
Spina Bifida
Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebrata. Dapat terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%). Pada 70% kasus dijumpai adanya hidrosefalus.
Toraks à dengan melihat struktur jangtung di dalamnya.
Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi diafragma.
USG : yang dipakai penampang longitudinal melalui keempat rongga jantung (four-chamber view)
ABDOMEN
Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down
Obstruksi sel cerna bagian proximal ileum à hidramnio
Hidrops fetalis diserta asites serta pembesarn hepar dan limfa
Kelainan abdomen dapat dideteksi dengan USG :
– Obstruksi traktus gastronitestinal
– Gastrokisis, omfalokel
– Hernia umbilikalis
– Hernia diafragma
TRAKTUS UROGENITALIS
Banyaknya cairan amnion, terutama kehamilan trimester III, sangat ditentukan oleh banyaknya urin yang diproduksi janin.
– Sindrom potter (agenesis renal bilateral, oligohiodramnion, kelainan bentuk wajah, hipoplasia paru)
– Ginjal polikistik bilateral (resesif autosomal) à terlihat massa tumor ekhogenik intra abdomen
– Ginjal multikistik à unilateral à 20% (paling sering) Ø 1-2 cm à 6 cm
– Obstruksi sel kencing distal (uretral) à kandung kencing melebar + hidronefrosis dan dilatasi ureter
ESKTREMITAS
Untuk mendeteksi adanya diplasia seperti dwafisme, fekomelia, okhondroplasi dan beberapa keadaan hipomineralisasi (akhondrogenesis, osteogenesis, imperfekta, dsb)
Kelainan jari : polidaktili, adakhili, sindaktili dan ektrodakili.
ALAT KELAMIN
Mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 mg
Penyulit pada : – Oligohidramin
– Kehamilan multipel
– Janin sungsang
Petunjuk yang dapat ditujukan untuk memberitahukan jenis kelamin pada pasien :
1. Pemeriksa telah cukup mahir dan berpengalaman dalam mengidentifikasi jenis kelamin
2. Jangan menerka jenis kelamin apabila pemeriksa tidak yakin
3. Jangan memberitahukan jenis kelamin janin, apabila pasien tidak memintanya secara spontan
4. Meskipun pasien memintanya, lebih bijaksana untuk tidak memberitahukan hasil, sekiranya jawaban itu akan mengecewakan pasien.
Jenis kelamin laki-laki à penis dan skrotum
Trimester III à testis dalam skrotum (terutama bila terdapat hidrokel yang normal bnyak dijumpai)
Jenis kelamin perempuan à labia mayora dan minora
à Lebih sulit di identifikasi < 24 minggu
Jangan identifikasi atas dasar tidak terlihatnya penis dan skrotum.
|
||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||
|
Filed under: kebidanan | Tagged: BIDAN U - Z | Leave a comment »
Apa itu tumbuh kembang anak ????
Tumbuh Kembang anak adalah proses yang berkesinambungan atau berlangsung terus menerus sejak anak masih dalam kandungan hingga dewasa yang sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
Apa manfaat kita mengetahui tumbuh kembang anak ?
Dengan kita mengetahui tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya kita dapat memantau dan mendeteksi jika terdapat kelainan atau keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat ditangani secara dini melalui stimulasi tumbuh kembang.
Stimulasi tumbuh kembang adalah kegiatan untuk merangsang kemampuan dan tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh ibu dan keluarga untuk membantu anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Hal-hal yang diperhatikan dalam pemberian STIMULASI tumbuh kembang anak yaitu :
Mengajar/melatih anak dalam berbagai kegiatan seperti : bermain, berlari, menari, menulis, menggambar, makan/minum sendiri, membantu orang tua, menghitung dan membaca
Pemberian stimulasi dilaksanakan secara bertahap, berkelanjutan dan terus menerus
Menggunakan benda atau barang/alat yang ada disekitar anak dan tidak berbahaya bagi anak
Jangan memaksa apabila anak tidak mau melakukan kegiatan stimulasi demikian pula bila anak sudah bosan
Beri pujian setiap anak berhasil melakukan kegiatan stimulasi yang sesuai dengan tingkat umurnya
Stimulasi dilakukan dengan penuh kasih sayang dan dalam suasana yang menyenangkan
Pemantauan Perkembangan Anak Usia 3–4 Tahun
Pada usia 4 tahun anak sudah bisa :
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
Berjalan pada jari kaki (berjinjit)
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
Menggambar garis silang
Membuat gambar lingkaran
Menggambar orang hanya kepala dan badan
Mengenal sedikitnya satu warna
Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
Mematuhi peraturan permainan sederhana
Jika ada yang belum dapat dikerjakan anak, maka yang ibu perlu lakukan adalah memberi stimulasi lebih sering
Stimulasi dini yang bisa dilakukan dirumah :
Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan, misalnya : melompat dengan satu kaki
Latih anak cara memotong/ menggunting gambar-gambar. Mulai dengan gambar besar
Latih anak mengancingkan kancing baju
Latih anak dalam sopan santun, misalnya berterima kasih, mencium tangan dan sebagainya
Pemantauan Perkembangan Anak Usia 4–5 Tahun
Pada usia 5 tahun anak sudah bisa :
Melompat dengan satu kaki dan menari
Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
Menggambar segi empat dan segi tiga
Bicara dengan baik/pandai bicara
Dapat menghitung jari-jarinya
Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
Mengenal minimal 4 warna
Membedakan besar dan kecil
Mendengar dan mengulang hal-hal penting dalam cerita
Mencuci tangan sendiri
Stimulasi dini yang dapat dilakukan dirumah untuk anak usia 4-5 tahun :
☺ Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan, misalnya : melompat tali, main engklek, dsb
☺ Melatih anak melengkapi gambar misalnya : menggambar baju pada gambar orang atau menggambar pohon, bunga pada gambar rumah, dsb
☺ Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau menunda jawabannya
☺ Ajak anak dalam aktivitas keluarga seperti berbelanja ke pasar, memasak, membetulkan mainan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk anak usia 3-5 tahun yakni :
Ø Ukur LIKA sekurang-kurangnya 1 kali setiap tahun
Ø Timbang berat badan setiap bulan
Ø Minta kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus
Ø Teruskan mengawasi dan membimbing anak dalam memelihara kesehatan gigi
Ø Hindari : kebiasaan buruk (mengisap jempol), makan permen, coklat
Ø Teruskan pemberian makanan keluarga, makanan selingan bergizi dan buah-buhan segar
Alat permainan yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak usia 3-5 tahun yaitu :
§ Berbagai benda dari sekitar rumah seperti piring, gelas, sendok plastik,
§ Buku bergambar, majalah anak-anak
§ Alat gambar dan tulis menulis
§ Kertas, gunting, air
§ Alat permainan yang bisa dipakai bersama seperti congklak, kotak pasir, bola, tali, dsb
Mari kita tingkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa kita dengan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita
Filed under: kebidanan | Tagged: BIDAN K - T | Leave a comment »